Greysia Polii Dan Cellos Byon Tutup ISS 2025 Dengan Diskusi Inspiratif

Selasa, 09 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Callysta Annisa
Forum ISS 2025 ditutup dengan highlight tentang bagaimana mental juang atlet dan kejelian bisnis dapat bersinergi membangun industri olahraga yang kokoh. (foto:Gilang/kemenpora.go.id)

Jakarta - Indonesia Sport Summit (ISS) 2025 secara resmi mengakhiri rangkaian acaranya dengan sesi yang sarat inspirasi dan wawasan bisnis. Menghadirkan Greysia Polii, atlet berprestasi dunia, dan Cellos Byon, praktisi bisnis olahraga, sesi penutup ini berhasil menarik perhatian ratusan peserta yang hadir secara luring maupun daring. Kedua figur tersebut membawa perspektif unik tentang pemberdayaan ekonomi melalui sektor keolahragaan.

Greysia Polii dengan lugas memaparkan transisi kariernya dari atlet profesional menjadi seorang pengusaha. Ia menyoroti bagaimana setiap latihan, kompetisi, dan kegagalan yang dilaluinya membentuk resilience atau ketahanan yang sangat berharga dalam mengelola usaha. "Dalam bisnis, seperti di pertandingan, kita harus punya game plan, tapi juga siap mengubah strategi ketika situasi tidak sesuai prediksi," tutur sang legenda bulu tangkis itu.

Di sisi lain, Cellos Byon mengangkat pentingnya pendekatan bisnis yang matang dan berkelanjutan. Ia menuturkan bahwa passion terhadap olahraga harus diimbangi dengan pemahaman mendalam tentang pasar, manajemen keuangan, dan branding. Byon memberikan contoh konkret bagaimana produknya berhasil menembus pasar dengan mengusung nilai-nilai lokal dan kualitas yang dapat diandalkan.

Diskusi antara keduanya mengungkap sebuah benang merah: kolaborasi adalah kata kunci. Kolaborasi antara keteladanan dan integritas seorang atlet dengan visi dan kemampuan manajerial seorang pengusaha dinilai mampu menciptakan produk dan jasa olahraga yang tidak hanya komersial, tetapi juga memiliki nilai inspiratif. Model kemitraan semacam ini diyakini akan memperkuat rantai nilai industri olahraga nasional.

Acara yang digagas Kemenpora ini jelas menunjukkan arah kebijakan yang progresif. Dengan menyelenggarakan forum seperti ISS, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya membina atlet, tetapi juga menumbuhkan ekosistem ekonomi olahraga yang inklusif. Keberhasilan para pelaku seperti Polii dan Byon dijadikan studi kasus yang dapat direplikasi oleh pemuda-pemuda Indonesia lainnya.

Rangkaian ISS 2025 telah membahas berbagai aspek industri olahraga, mulai dari regulasi, pembiayaan, infrastruktur, hingga sumber daya manusia. Sesi penutup dengan dua pembicara inspiratif ini berfungsi sebagai pemantik dan pengingat akan potensi besar yang masih dapat digali. Olahraga Indonesia sedang menuju fase di mana prestasi dan ekonomi dapat berjalan beriringan.

Diharapkan, gelaran tahunan ini tidak berhenti pada tataran diskusi semata. Berbagai rekomendasi dan insight yang lahir, termasuk dari sesi bersama Greysia dan Cellos, harus dapat ditindaklanjuti menjadi program-program konkret. Baik oleh pemerintah dalam bentuk kebijakan pendukung, maupun oleh komunitas bisnis dan olahraga dalam bentuk implementasi langsung di lapangan.

Penutupan ISS 2025 ini meninggalkan optimisme yang besar. Dengan adanya lebih banyak role model yang sukses mengarungi dua dunia, yakni olahraga dan bisnis, generasi muda Indonesia memiliki peta jalan yang lebih jelas. Industri olahraga nasional pun diproyeksikan tidak hanya akan melahirkan juara-juara dunia, tetapi juga pengusaha-pengusaha tangguh yang dapat mengangkat nama Indonesia di kancah global.

(Callysta Annisa)

Baca Juga: Jersey Pemain Ke-12 AQUA Dapat Dukungan PSSI, Apresiasi Para Pahlawan Di Balik Layar
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.