Jakarta - Sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter diproyeksikan akan semakin menguat pasca revisi Peraturan Presiden (Perpres) tentang Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Perubahan aturan ini secara khusus dirancang untuk menyelaraskan langkah dan respons kebijakan dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Tujuannya adalah menciptakan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi dalam mengelola perekonomian nasional.
Revisi tersebut menegaskan kembali posisi KSSK sebagai forum koordinasi tertinggi yang memiliki mandat untuk memastikan stabilitas sistem keuangan. Dengan kerangka yang diperbarui, mekanisme komunikasi dan pembagian informasi antara kedua otoritas menjadi lebih lancar dan terstruktur. Hal ini penting untuk mencegah miskoordinasi yang dapat menimbulkan distorsi dalam perekonomian.
Aspek penting lain yang diperkuat adalah kolaborasi dalam pemantauan risiko sistemik. Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan bekerja sama lebih erat dalam mengidentifikasi, memantau, dan menilai potensi guncangan yang dapat mengancam stabilitas keuangan. Pendekatan bersama ini memungkinkan langkah mitigasi yang lebih dini dan terukur.
Revisi aturan juga memperjelas prosedur dan instrumen koordinasi dalam kondisi normal maupun krisis. Terdapat protokol yang lebih jelas mengenai pembagian peran, pengambilan keputusan kolektif, serta implementasi kebijakan yang saling mendukung. Kejelasan ini mengurangi ambiguitas dan mempersingkat waktu respons dalam menghadapi gejolak pasar.
Dengan sinergi yang lebih baik, diharapkan efektivitas transmisi kebijakan ekonomi ke sektor riil dapat meningkat. Kombinasi kebijakan fiskal yang tepat dan dukungan moneter yang akomodatif akan lebih mampu mendorong investasi, konsumsi, dan kegiatan produktif lainnya. Koordinasi menjadi kunci untuk memaksimalkan dampak positif kebijakan pemerintah dan bank sentral.
Sinergi ini juga vital dalam menjaga kredibilitas kebijakan ekonomi di mata pelaku pasar domestik dan internasional. Sinyal yang konsisten dan saling memperkuat dari otoritas fiskal dan moneter akan membangun kepercayaan dan stabilitas pasar keuangan. Kepercayaan tersebut merupakan modal penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Revisi Perpres KSSK merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam modernisasi tata kelola ekonomi makro. Pembaruan ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman dan kompleksitas perekonomian modern yang saling terhubung.
Pada akhirnya, sinergi fiskal-moneter yang diperkuat melalui revisi regulasi ini diharapkan dapat menjadi penopang utama ketahanan ekonomi Indonesia. Koordinasi yang solid merupakan fondasi untuk mewujudkan stabilitas ekonomi, mendorong pertumbuhan yang berkualitas, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.